Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitologi yunani, SIREN wanita setengah burung

Siren

Siren wanita mitologi yunani

Suatu ketika kamu terbangun dari tidurmu Karena hampasan ombak yang menghantam lambung Kapal dan kapten berteriak "badai datang Nak", kamu lompat dan menuju dek atas bersama dengan awak kru yang bergegas dengan panik untuk mengamankan lambung kapal, tetapi ada satu pemandangan yang mengejutkan, ada begitu banyak dari mereka yang hilang. Ketika kamu mulai bertanya-tanya Kemana mereka pergi?

Kamu mendengar teriakan seorang dari belakang, kamu pun berbalik untuk melihat rekan rekanmu mulai melompat satu persatu ke kematian yang hampir pasti. Saat kamu mendekat, kamu mulai mendengar sebuah lagu dan lagu itu terdengar akrab, tetapi pada saat bersamaan kamu belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya, lagu tersebut memiliki efek menenangkan dan kamu terpikat oleh melodinya. Kamu mulai melupakan lingkungan disekitar dan jeritan orang-orang yang ketakutan atau deburan ombak yang membombardir kapal.

Siren wanite seperti putri duyung

Kau tidak lagi berada dalam badai, kau melirik kejauhan dan melihat sosok wanita yang berbaring diatas hamparan batu, tampaknya dia memberi isyarat padamu untuk mendatanginya, ketika kamu melihat kebawah kamu melihat tubuh tak bernyawa dari beberapa kru yang terbawa oleh ombak. Tetapi itu tidak dapat menghentikanmu, kamu mulai melompat ke laut walau kamu tahu bahwa itu akan berarti kematian tapi pada titik ini kamu tidak lebih dari seorang terhipnotis seperti seorang yang terjun ke dalam jurang gelap yang dingin hingga pada akhirnya kamu menyadari bahwa Siren adalah lagu terakhir yang kamu dengar.

Ada banyak cerita yang menarik untuk ditelusuri dari Mitologi Yunani , misalnya makhluk bernama Siren. Makhluk ini kerap menampakan diri di sekitar kapal pelaut dan mengeluarkan suara indah, tapi membawa malapetaka. Literatur tentangnya yang terkenal adalah Odyssey karya penyair Homer dari Yunani , mahluk yang terkesan agak misterius juga banyak menginspirasi banyak karya seni di saman modern, wujudnya juga sering dideskripsikan mirip putri duyung dan ada juga versi lainnya seperti perempuan setengah burung yang mempunyai dua sayap.

Siren mitologi yunani

Bangsa Yunani kuno memahaminya sebagai sosok wanita setengah burung seperti diungkapkan oleh C.J.S Thompson dalam bukunya The Mystery And Lore Monster pada tahun 2010, dongeng tentang makhluk campuran antara manusia dan hewan telah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu khususnya kisah mitologi tentang duyung yang cukup bervariasi, penggambaran dan asal-usulnya berbeda-beda begitu juga perangainya, ada yang dianggap baik dan ada yang dianggap berbahaya.

Sebagai makhluk mitologi, Siren juga sering digambarkan sebagai sosok putri duyung yang pesona kecantikannya yang selalu memikat para pria di sekitar lautan, tetapi bangsa Yunani kuno memahaminya secara berbeda yakni sebagai wanita setengah burung yang secara tradisional dihubungkan dengan budaya Mediterania, Siren terkena kutukan karena gagal menjalankan tugasnya sebagai pelayan, pada awalnya Siren atau Sirnese adalah pri yang sangat cantik dan dikisahkan sebagai pelayan Persefon, yaitu ratu dari dunia bawah sekaligus anak dari Zeus.

Suatu hari Persefon yang malang diculik oleh Hades Sang Penguasa dunia bawah dalam mitologi Yunani untuk memudahkan tugas para pelayan mendapat sayap agar bisa terbang menemukan Persefon, meski telah berkelana sepanjang waktu memanggil-manggil nama Persefon dengan suara indah dan lagu yang manis tapi Persefon tidak dapat ditemukan, para pelayan dihukum dengan kutukan selamanya menjadi Siren.

Siren tinggal di daerah terpencil yang berbatu dan sepi bernama Pulau Anthemoissa, meski dikutuk dan terbuang Siren tetap bisa bernyanyi. Nayanyian Siren mengembalikan kekuatan jiwanya Setelah mengalami nasib buruk dengan suaranya yang indah para pelaut bisa tergoda dan kapalnya bisa tenggelam, Siren dipandang sebagai makhluk yang cantik dan juga berbahaya, suara Siren juga konon bisa menenangkan angin dan jelas disukai siapapun. Saat Siren bernyanyi, para pelaut di pantai berbatu laut terlena dan tidak ingin kembali berlayar. Saat dinyanyikan di tengah lautan kapal pelaut bisa karang, makhluk ini memiliki suara yang menggoda tapi berbeda dari suara manusia pada umumnya, tidak hanya mengganggu pelaut konon makhluk ini juga menunjukkan diri di depan pengunjung pantai dan sasarannya adalah pria, karena nyawa mereka menjadi kekuatan besar baginya.

Sebenarnya tidak banyak kisah yang menunjukkan Siren menyerang manusia meskipun punya sifat berbahaya dan sisa-sisa atas kutukan hidupnya Siren juga pernah membantu pelaut yang tersesat saat mencari jalan, nyanyian Siren juga pada awalnya muncul karena ingin menghilangkan sepi dan kegalauannya, lama-kelamaan para pelaut yang penasaran berkunjung ke pulau Anthemoissa.

Dalam cerita asalnya lagu dan suara indahnya jauh lebih mengesankan daripada Kecantikan wajahnya, lalu bagaimana Siren lebih banyak disamakan dengan putri duyung yang melekat dengan image Paras cantik walau setengah ikan? Memang perubahan deskripsi fisik dari Siren dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan peradaban manusia.

Demikianlah cerita Mitologi terus berlanjut dikisahkan seiring waktu, entah dipandang sebagai manusia setengah burung atau putri duyung, Siren hanyalah makhluk mitologi yang terkena kutukan di pulau yang sunyi dan bernyanyi untuk mempertahankan diri. Seperti itulah kisah singkat tentang Siren, makhluk mitologi bersuara Indah pembawa malapetaka.